Senin, 24 Januari 2011

Bulan Gendut di Tepi Jurang

Indah, namun curam
Sejuk dipandang, namun menakutkan
Saat aku ingin meraihnya,
Tak sedikit mereka yang menjauhiku
Saat aku meraih keindahan itu,
Semua pergi
Pergi...
Jauh entah kemana
Haruskah aku menyesali kedapatanku?

Bulan.
Kau sungguh dewi cantik yang memesona
Tapi apa yang kau lakukan disana?
Tepi jurang terlalu curam untuk mu
Haruskah kau menghindari dunia?
Haruskah kau menghindari semua yang menginginkanmu?

Hidup Untuk Memahami

Jika nanti aku pergi,
Aku ingin pergi dengan kedamaian
Barisan jagung tak pernah sempurna walau terlihat rapi
Aku pun tak sempurna walau aku coba jalan yang terbaik

Mungkin aku nista,
Tapi aku masih memiliki hati
Hati yang kalian tak kenali

Indahnya mawar tak lebih dari sekuntum tanaman berduri
Saat purnama datang, aku memikirkan mentari
Saat mentari datang, aku inginkan purnama pulang
Hanya sebuah pena dan secarik kertas kecil yang menjadi sahabatku
Manusia tak lebih dari sekedar kata-kata

Malaikat Dajal

Penampakanmu indah bak malaikat
Selaras dengan pakaianmu
Namun, tutur katamu tak lebih dari dajal buangan neraka
Busuk!
Semua penuh kedengkian
Hasutanmu mengalahkan racunmu
Wajahmu ayu, sendu, membawa kedamaian
Guyonanmu membuat ledakan tawa
Kau malaikat, tapi kau tak lebih dari dajal
Surgamu dipenuhi pengikutmu
Nerakamu dipenuhi kedengkianmu

Wahai malaikat dajal,
Tunjukan wujud asli mu
Buat dirimu menjadi malaikat sepenuhnya
Lenyapkan dajal dari batinmu

Minggu, 23 Januari 2011

Kaktus di Tengah Laut

Tumbuh subur di atas tanah gersang
Berbunga indah walau tak banyak yang melihat

Senyumnya manis,
Tapi mengapa senyuman itu harus tumbuh saat tangisan ada?

Bukankah laut memiliki banyak air?
Mungkin ia akan lebih subur disana?
Atau mungkin ia terlalu angkuh,
Sampai ia memilih untuk tumbuh di atas tanah nan gersang?

Kesalahan bukan untuk disebarkan
Ketulusan kata mungkin termaafkan
Senyum yang tumbuh di atas kesenangan akan terasa lebih adil
Mencapai kegembiraan bersama
Menghirup udara dengan bebasnya

Kaktus menyimpan air dalam daunyya
Jika nanti ia berpindah ke tengah laut,
Masihkah ia menyimpan air di daunnya?

Sabtu, 22 Januari 2011

Topeng

Selayaknya topeng,
Tak ada yg nyata dalam penampakannya
Mungkin indah, tapi tak tau apa yang ada dibaliknya
Tapi, mungkin juga buruk
Wajahnya berganti semaunya
 
Muak.!!
Hanya rasa itu yang kurasakan pada topeng dunia
Disaat aku ingin gunakan topeng ku,
Aku terasing
Tapi, mengapa yang lain bisa?
Tersenyum penuh kebencian tapi manis
Menangis penuh kesenangan namun tulus
 
Oh, Tuhan.!!
Makhluk apa yang Kau ciptakan itu?
Mengapa semua yang nampak menjadi tak nampak?
Mengapa semua kebohongan terlihat jujur?

Sabtu, 08 Januari 2011

Jalan Tuhan Selalu Menjadi yang Terbaik

Jika suatu hari nanti kau pergi meninggalkanku,
Ku harap kau tak akan menoleh lagi ke arah ku ketika kau sedang berjalan membelakangiku.
Karena saat itu mata mu akan menjadi perisai tajam yang siap ditancapkan.
Jangan ingat aku lagi karena itu akan memanggilku.

Aku takkan membencimu,
Sekalipun kau menjulurkan lidahmu saat kau pergi.
Memang, kepergianmu akan melukai ku.
Namun, kau kan tetap menjadi bagian dari hidupku.
Aku akan belajar untuk ikhlas,
Ikhlas melihatmu pergi dengan yang lain.
Mungkin itu adalah jalan Tuhan yang terbaik untuk kita.

Dan sampai sekarang aku masih mengijinkanmu bersama ku sampai aku menemukan "orang" yang kau maksud.



I still love you..