Di taman ini, aku menjadi burung
Terbang beribu-ribu mil dengan sejuta pesona ku
Sayap ku elok bak pelangi
Mata ku berpendar bagai intan
Paruh ku mengerucut penuh keanggunan
Aku lah primadona langit
Memecah sang mega tanpa keraguan
Melenggokkan tubuh pada tiap ranting kokoh
Angin ribut bergelut menginginkan ku
Lantas, apa arti kesedihan
Tak ada air mata disini
Aku bebas
Bahkan senapan angin pun tak mampu melumpuhkan ku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar